Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 16 Juli 2013

Bahasa Gaul dan Remaja



Oleh, Ayi Luthfiah
SMA Terpadu Riyadlul ‘Ulum Condong

                Kepo, kamseupay, masbuloh dan masih banyak lagi bahasa gaul yang sering di gunakan oleh remaja Indonesia masa kini. Karena memang, bahasa gaul sedang menjadi tren di kalangan masyarakat terutama di kalangan anak muda. Tidak hanya di daerah perkotaan yang menggunakan bahasa gaul, di daerah yang di bilang masih kampung pun bahasa gaul sudah banyak di gunakan.
Dari dulu bahasa gaul sudah ada, namun hanya di gunakan oleh para preman, mereka  mengunakannya sebagai bahasa rahasia untuk berkomunikasi dengan anggota mereka yang lain. Dengan perkembangan zaman yang selalu berubah, bahasa gaul tidak lagi di gunakan oleh para preman saja, namun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul bahkan mereka menciptakan sendiri bahasa gaul yang kemudian menjadi tren di masyarakat.
Media masa terutama televisi adalah jalan yang paling banyak memberikan sumbangsinya dalam penyebaran bahasa gaul kepada masyarakat luas. Sinetron yang  menjadi tontonan favorit masyarakat, banyak menggunakan bahasa gaul dalam setiap dialognya, kemudian para penonton meniru dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya sinetron yang menampilkan bahasa gaul dalam tayangannya namun berbagai acara musik dan talkshow yang mendominasi tayangan televisi juga banyak menggunakan bahasa gaul. Rasanya kurang menarik dan terkesan kurang gaul bila mereka tidak menyelipkan bahasa gaul dalam percakapan mereka. Para artis yang menjadi publik figur dan idola masyarakat pun sering menggunakan bahasa gaul pada setiap wawancara mereka dengan wartawan sehingga masyarakat mengikuti idolanya.
Bagaimana pun sekarang ini tontonan bukan lagi hanya sekedar tontonan untuk menghibur, namun di jadikan sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tuntunan di televisi bukan lagi di jadilkan acuan dalam tindakan sehari-hari, namun justru hanya sebagai tontonan. Mereka menyimpak isinya namun melupakanya setelah acara itu selesai. Maka dari itu televisi dan media masa lainnya memberikan lebih banyak dampak negatif bandingkan dampak positifnya bagi masyarakat.
Memang penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari tidak melanggar norma dan aturan masyarakat, namun bila di gunakan pada situasi tertentu, bahasa gaul akan menimbulkan masalah. Misalnya ketika orangtua banyak bertanya tentang pergaulan kita sehari-hari dan kita sedang malas untuk menjawab pertanya-pertanyaan itu, tanpa sengaja kita mengucapkan kata kepo yang berarti banyak bertanya. Bila orangtua paham kalimat tersebut maka dia akan tersinggung.
Maka dari itu kita harus memperhatikan penggunaannya, jangan sampai salah penempatan, karena bisa menimbulkan masalah. Juga kita harus menguranginya agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak tergeser oleh bahasa gaul tersebut.[]

0 komentar:

Posting Komentar