Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 24 Desember 2010

Sirnanya Hati di balik perempuan Misterius

 Oleh : Mulya nur jannah
Anggota Matapena Tasik divisi Perpustakaan 2010-2011

Sahabat...
Sirnanya hati karena lentera yang kau berikan tadi malam...
Seandainya gelap, aku tak mungkin bisa mengenalmu...
Saat itu...
Engkau seperti malaikat yang diutus tuhan untuk memberikan lentera itu...
Kamu cukup misterius untuk aku kenal...
Tapi...
Aku cukup bahagia mengenalmu...
Kamu mengarjakan aku banyak hal...
menjalani hidup yang penuh dengan tantangan...
Kamu terlalu baik untuk aku kenal...
Namun aku berharap aku bisa sepertimu ...
Membentangkan kebaikan kepada orang lain...
dan aku salah satu orang yang merasakan ...
Aku fikir aku tak lebih dari seekor merpati putih...
yang mencari tempat dimana ia akan berteduh...
Tatkala malam Ia melayang tak tentu arah..
Karena lentera itulah aku bisa melakukannya...
Bahkan aku mendapatkan tempat untuk berteduh...
Dimana tempat itu terlalu asing bagiku...
Sekarang aku tak peduli lagi dengan semiua masa laluku yang suram...
Ku harap kamu bisa membuka hatimu...
Untuk menyimpan katamaafku...

  Seandainya Azira menyadari hidufnya tak seperti langit Azira hidup ibarat sebuah awan ,awan yang hanya bisa bergerak kala angin menghempaskannya , berharap tak ada hujan di matanya .
  ''Ayah cukup ...............''Teriak Azira
Saat itu orang tuanya bertengkar entah apa yang mereka masalahkan saat itu , Rasanya kejadian itu membuat nya merasa tak betah berada di rumah .
  ''Bu, Ayah .....!!! Azira kecewa sama kalian kenapa tak ada sedikitpun tawa di keluarga kita Azira butuh itu bukan ini yang Azira harapkan dari kalian Azira butuh kasih sayang kalian, Azira benci sama kalian."

  Air matanya jatuh tak seperti yang diinginkan memandang kedua wajah yang sangat ia sayangi, marah, kecewa, sayang, semua menyatu tanpa arah di hatinya.
Setelah lama berdiri menatap kedua wajah mereka entah ini yang terakhir atau bukan, Azira melangkahkan kakinya keluar rumah, tak ada jawaban yang keluar saat itu hanya seutas keheningan yang menggenang rasa bersalah di wajah mereka.
Ternyata suramnya hidup Azira dengan keluarga yang sat ini ia jalani.
  " Hei...........ngelamun zir????" ucap Rika.
Suara itu menyadarkan lamunan Azira.
  " Alah loe naggetin ajja rfik" tepisnya
  "Azira sadar donk ini uddah jam istirahat tau" timpalnya
  "Kenapa aku ingat kejadian itu??? gak aku harus kuat aku akan nikmatin hidup yang sekarang mewarnai hidupku" batinnya.
  "Hei mau gak?????" ucapnya lagi.
  "Iya iya tunggu"
Mereka terus berjalan menelusuri kelas, kelas yang mereka lewati, tapiiiiii
Brug..................
  "Au jerit orang itu".
Orang itu terjatuh Azira tidak sadar dirinyalah yang menabrak perempuan didepannya, Azira memang apatis dengan perasaan orang lain.
  "heh kalaau jalan liat liat donk!!!! punya mata gak sih loe?????" tepis Azira.
Perempuan itu hanya tersenyum.
  "Kenapa dia malah tersenyum" ucap batinnya.
  "Salam kenal Zir aku Mika, semoga kamu bisa cepet berubah ya,...!!" timpalnya.
Perempuan itu pergi dari hadapan Azira dan Rika.
  "Siapa sih orang itu????? Di lihat dari wajahnya dia seperti anak baru" fikirnya.
Wajah didepannya barusan memang asing di mata Azira namun ia tidak menghiraukannya.

  Setelah jam sekolah selesai Azira dan Rika berniat menemui ayah dan ibu Azira memastikan mereka sudah berbaikan berharap akan ada tawa, berharap tak ada lagi air mata di mata Azira.Tapi apa yang Azira dapatkan????? ternyata harapan demi harapan yang kian Azira rangkai sudah tidak berarti lagi di hatinya.
  "ayah???????" ucap Azira
  "Azira????" ayah terjkejut sewaktu Azira melihat dia dudk bersampingan dengan perempuan lain kedua mata mereka tak lepas melihat keadaan, mungkinkh kejadian ini adalah luka kedua yang di berikan ayah.
  "Oh jadi ini yang ayah lakukan disaat saat keluarga kita seperti sekarang??? Ayah jadikan kesempatan untuk berduaan dengan perempuan gila kaya dia sambil menunjuk perempuan yang sedang berduaan dengan ayahnya itu. Heh......sihir apa yang uddah loe kasih ke bokap gue dengan mendorong pundak perempuan itu hingga jatuh" tepisnya.
Tapi perempuan itu malah tersenyum dan menjawab perkataan yang Azira katakan.
  "Ayhah kamu saja yang mau denganku...."ucapnya.
Azira geram dengan apa yang ia dengar.......lalu..............
Plak..................tangan Azira mendarat di pipi perempuan itu.
  "Azira cukup.......".kesal ayahnya.

Tangan ayahnya sudah hampir menampar Azira.
  "Tampar yah..... tampar Azira gak peduli.....Ayah sadar gak sih???? Azira kesini tuh Azira kangen sama ayah, tapi apa yang ayah kasih ke Azira???inikah yang ayah kasih buat Azira????? Azira benci sama ayah".
Rika fdan Azira berlari keluar. Perasaan Azira benar benar tak karuan saat itu. Entah apa yang ia rasakan???? yang pasti ia benar benar membenci ayahnya.
  "Rik!! kenapa hidup aku tuh kaya gini trus??????"
Dia hanya terdiam dan berkata aneh kepada temannya itu.
  "Ma'af zir bukannya aku gak mau menolong kamu tapi aku tidak mau ikut campur dengan urusanmu. Jujur ya aku nyesel punya temen kaya kamu yang bisanya cuma nyusahin doank.... aku cape liat semua masalah kamu. Kamu itu terlalu sombong sama orang orang yang ada di sekitarmu, mungkin ini balasan untukmu aku harap kamu bisa berintrofeksi diri dengan apa yang telah aku ucapkan padamu".
Rika pergi meninggalkan Azira sendiri.Azira terdiam mendengar perketaan temannya itu. Seandainya semuanya dapat terlukiskan mungkin kejadian ini tak akan terjadi selainkan kehilangan keluarganya ia juga kehilangan sahabat dekatnya mungkinkah Azira mampu maenjalani waktu yang akan ia ubah. Azira hanya terdiam menangis sepi menepis keadaan.
Setelah lama berjalan dari kejauhan Azira melihat sosok perempuan yang sedikit Azira kenal.
  "Mika??????????"
Azira teringat akan kesalahannya pada Mika ketika dulu ia menabraknya,perempuan itu vcukup misteriusuntuk di kenal sedikitpun Azira tidak mengenal Mika karena memang dia anak baru di sekolah. Saat itu Azira merasa bersalah pada Mika.
  "Azira????? lagi ngapain kamu malem malem gini disini???? kamu udah sholat belom?? pasti belom ya????" candanya.
 Azira hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
  "Zir kamu kenapa sih???? apa kamu lagi sedih ya????? aku liat liat sih wajah kamu bener bener keliatan sedih,,, cerita donk!!!! ayo.........." bujuknya.
Azira pun malah memeluk Mika dengan erat dan diapun menangis dipelukannya.
  "Zir kamu kenapa tiba tiba nagis???? coba sekarang kamu cerita aja ma aku!!! Insya Alloh aku akan cari solusi buat semua masalah kamu......."
  "Mika maafin aku ya!!!!!!! selama ini aku udah punya banyak salah ma kamu, apa kamu mau maafin aku????".
  "Ya Alloh Zir kamu itu kenapa sih??? nyantai aja lagi lagian dari dulu aku itu udah maafin kamu".jawabnya.
Azira benar benar terkejut setelah mendengar jawaban azira rasanya cukup membuat azira merasa tenang dengan beberapa masalah yang hadir Mika nasih mau memaap kan kesalahan Azira meski Azira tau perasaan mika saat itu memang kecewa sama dirinya .
  ''makasih zir...!!!!!!''jawabnya
  ''trus km nangis kenapa ada masalah ???km cerita sama aku siapa tau aku bisa bantu kamu !!'' pinta Mika
  ''mik sebenarnya aku bingung ... dengan apa yang udah terjadi pada hidup aku , aku kehilangan semua orang yang berarti dalam  hidup aku kenapa km masih bisa memaapkan aku di mata orang lain saja aku udah di pandang sebelah mata apa lagi sama kamu !" jelasnya.
  "ooh jadi maksudnya kamu berubah hanya karena masalah ini ? dari awal aku yakin kok kalau kamu itu anaknya baik ! sekarang aku tahu apa penyebabnya." Ujarnya.
  Malam itu Azira menceritakan semua masalahnya pada Mika. Rasanya sedikit tenang, meskipun memang keadaannya belum begitu baik. Dengan menceritakannya saja Azira sudah cukup lega.
  "Makasih ya Mik ! Karena kamu, aku bisa berfikir hidup ini memang penuh dengan tantangan. Namun karena semangat dan bujukan dari kamu, aku yakin kalau aku bisa melakukannya !." Ucap Azira.
  Ternyata memang hidup itu tidak selalu berada di atas, kapanpun dan bagaimanapun kita bisa saja jatuh ke bawah.Ternyata inilah hidup Azira. Kini Ia sadari tak seharusnya Ia merubah sikapnya, hanya karena bentuk cobaan yang mewarnainya. Tapi berusahalah untuk bisa tegar.

0 komentar:

Posting Komentar