Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 11 Desember 2010

" Blezzer " Saksi Bisu Terunik

Oleh : Anon Ambaritania, Annisa Nurfatwa & Ghina imanayati r
Anggota Matapena Tasik Divisi Penerbitan Buku, 2010-2011

Ciri-ciri;
  • Bodi elit tahun 80-an
  • Jok dimakan angin
  • Rp. 15.000.000
  • Pembeli: Drs. Endang Rahmat. Tepatnya di Bandung.Dengan plat kendaraan => D1642 GP                                                                                                                                            
Apakah itu?
Masih bingung apa jawabannya?
Dia adalah.." Si kijang Blezzer " dari Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah Condong. Si kijang Blezzer ini sangat berjasa, dan sering digunakan untuk keperluan di pondok tercinta ini. Meskipun bentuk mobil Blezzer tidak semulus mobil mewah lainnya, tapi perlu diketahui bahwa mobil Blezzer inilah salah satu bukti yang menonjol ciri khas pesantren ini. Karena, tidak setiap pesantren memiliki mobil selangka blazzer, (massa sich..?). Blezzer kita ini termasuk salah satu saksi bisu Pondok lho. Bagaimana tidak? Selama puluhan tahun, setiap kali utusan dari pondok ini akan pergi ketujuannya, pasti tidak lepas dari campur tangan Blezzer. Begitupun Blezzer telah mengantarkan para kontingen santri dari berbagai belahan dunia mulai yang dari Cineam sampai Cikalong semuanya diantar Blezzer tatkala ada keperluan mendadak.
             Buktinya, salah satu dari berbagai kontingen tersebut berkata,
             " Saya bangga karena pernah diantarkan mobil blezzer ketika lomba drama Bahasa Inggris"
Realy? apalagi bagi orang yang seneng sakit, pasti pernah merasakan manis pahitnya perjalanan yang dilalui bersama blezzer. Pimpinan PP Condong yaitu Bpk. K.H. Ma'mun pun sangat bangga pada mobil Blezzer. Ya jelas aja bangga! Coba perhatikan dibawah ini adalah jasa-jasa yang dilakukan Bezzer:
  • Mengantar santri yang sakit untuk dibawa berobat ke Dokter
  • Mengantar santri yang akan mengikuti lomba di luar Sekolah
  • Membantu mengantarkan para staff karyawan yang bertugas membeli keperluan dapur ke Pasar dan juga mengantar Penjaga Koperasi belanja keperluan Santri.
Dan semua itu tak lepas dari jasa para Driver kita, A Anggi dkk pastinya. Namun meskipun sudah terbukti jasa-jasa yang telah dilakukan mobil blezzer ini, tai masih saja ada dari sebagian santri yang kurang suka dan mengolok-olok bahkan menertawakan Si Kijang Biru ini. Why?
Alasannya;
  1. Sering mogok di tengah jalan
  2. Pintunya susah ditutup
  3. AC? No!....Gelebug? Yes
  4. Joknya membuat badan pegel-pegel
Tapi menurut sebagian santri yang mengagumi sang Blezzer, semua alasan itu dapat teratasi dengan kesabaran. Ketika kita merasa gerah didalam mobil, jangan ambil pusing! Buka saja jendelanya! Jhe..he..Ketika pintu susah ditutup, biasanya para penumpang Blezzer mengguakan tali rapia. Dan ketika rasa malu menghampiri, enjoy aja! Nasib kita lebi baik dari mereka yang berjalan kaki atau yang mengayuh sepeda. Mereka terkena terik matahari yang membuat kulit terasa terbakar. Oh No!
              Jadi mengapa mesti merasa malu naik mobil Blezzer? bayangkan saja orang lain yang tidak naik kendaraan roda 4 seperti blezzer, mereka sedikit kelelahan. Tetapi kalau kita naik mobil kita hanya duduk santai, meskipun rasa gerah menghampiri dan terdengar suara seluruh anggota badan Blezzer bergemuruh dimana-mana, yah itu tetap harus disyukuri
              Adapun bentuk penghargaan yang diberikan oleh para pengurus OSPC (Organisasi Santri Pesantren Condong) pada mobil Blezzer tersebut. Yaitu, mobil dihias dengan aksesoris yang cukup menarik. Tepatnya pada saat Karnaval Pekan Perkenalan Santri yang biasa kita sebut dengan Khutbatul 'Arsy. Ternyata para pegurus OSPC cukup menghargai jerih payah yang dilakukan mobil Blezzer dalam usahanya mengabdi pada Pondok Pesantren ini. Bahkan saking seringnya ikut andil dalam membantu kepentingan Pondok, masyarakat, petugas Pom Bensin, dan para pedagang di Pasar hampir semuanya mengenal Si Kijang jadul ini. Setiap Blezzer lewat pasti mereka sudah bisa menebak bahwa mobil itu milik PP Condong dan tebakan mereka itu tidak pernah meleset (saking langkanya mobil ini)....wow, luar biasa ya?! Inilah letak keunikan Blezzer si saksi bisu Podok.
            Ada yang mengatakan Blazzer itu mobil pembawa keberuntungan, karena rata-rata hampir setiap dari para santri yang hendak berlomba di luar, jika diantar mobil ini pasti selalu menang. Ah, ada-ada saja ya.
Ada beberapa kisah menarik tentang mobil Blezzer ini:
- Susah dihidupkan apabila kehujanan
- Karena tidak dimasukan kedalam Garasi, otomatis si Blezzer mudah terkena guyuran air langit. Akibatnya ketika akan digunakan, harus dipanaskan terlebih dahulu. Caranya, dengan dijemur dibawah panasnya terik matahari, baru bisa jalan.
- Menyimpan cerita mistis
Percaya ataupun tidak, sebagian santri/santriwati pada saat kebagian piket malam, mengatakan bahwa mereka pernah mendengar suara klakson Blezzer berbunyi, padahal didalamnya tidak ada seorangpun yang menumpanginya. Ada juga yang mengatakan bahwa mobil tersebut bergerak-gerak layaknya mobil dalam Film " Siti Beng-Beng ". ya, wajar saja, mobil itukan sudah berumur 30 tahunan. Oh My God! Betapa misteriusnya Blezzer ini.
- Sering dijadikan bahan lelucon.
Jika mobil Blezzer sedang tidak digunakan, para santriwatipun sering menumpangi mobil tersebut. Karena mobil itu diletakan di depan gedung asrama putri yang baru. Meskipun tidak memakai kunci, tapi mobil tetap bisa jalan lho!..caranya dengan didorong oleh para santri. He..he..

              Bagi para santri yang tidak menyukai mobil Blezzer, mereka sering mengolok-olok mobil dengan menyebutnya sebagai " Mobil Dikutuk Dewa ". Mungkin karena penampilannya sudah tidak semulus mobil Avanza apalagi Mercedes Benz. Mereka juga terkadang gengsi menumpanginya.
              Menurut penuturan Pak Kepsek SMP Terpadu, yaitu Drs. Endang Rahmat, bahwa nama mobil itu bukanlah Blezzer melainkan Kijang Biru tahun 80-an. Entah siapa dan dari mana awalnya hingga akhirnya semua orang memanggilnya begitu.
             Hmmm...jika diingat-ingat kembali, banyak sekali ya cerita dan jasa yang perah maupun terkandung pada Si Kijang Biru terseut. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, 
" Lihatlah apa yang dilakukan, jangan lihat siapa yang melakukan " 
Maksudnya, jangan melihat pnampilannya yang nampak pada Blezzer tersebut, tapi lihatlah jasa dan pengabdian setia yang diberikannnya.       
         

0 komentar:

Posting Komentar