Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 23 November 2010

Dapur Sastra

Menulis Dari Kebiasaan
Lena Sa'yati, Pengurus Mata Pena Tasikmalaya
http://www.lenasayati.blogspot.com
    Bagi orang yang rajin menulis diary, sebenarnya itu adalah modal mereka untuk  bisa menjadi seorang penulis. Karena menulis itu bukan bakat, melainkan sebuah kebiasaan. Asalkan tekun dan terus menulis, seiring dengan itu kata-katapun akan dengan sendirinya mengalir. Bahkan sekarang sudah banyak penulis yang asal mula keberhasilan karirnya itu berasal dari menulis diary. Tentu isi diarynya itu tak sembarang diary, banyak kisah dan kejadian yang menarik didalamnya hingga Tulisan diarynya itu bisa sampai di bukukan, dan tentu mengandung banyak hikmah.
    Kebiasaan menulis itupun tak hanya bisa lewat diary saja. Banyak penulis terkenal yang awalnya hanya iseng menulis di blog mereka, kemudian dibaca banyak orang hingga akhirnya ada penerbit yang tertarik dan tulisan blognya itupun kemudian dibukukan. Contohnya saja seperti Kambing Jantan karya Raditya Dika yang semula hanya  berupa catatan hariannya di blog. Dan masih banyak lagi penulis-penulis terkenal lain yang berhasil karena berawal dari kebiasaan mereka menulis di diary ataupun di blog.
    Maka bagi yang memiliki diary, tulislah setiap kejadian yang kalian alami dengan cerdas, dalam artian tulisan itu berbobot dan berhikmah. Jangan hanya ditulis asal-asalan saja. Karena sebenarnya itulah modal terbesar kalian untuk bisa menjadi seorang penulis. 
Tapi memang perlu sedikit polesan agar sebuah tulisan bisa menjadi berkualitas dan layak di baca khalayak orang. Yaitu dengan banyaknya membaca. Dengan membaca, biasanya perbendaharaan kata seseorang akan semakin bertambah. Karena hal tersulit yang biasa dialami penulis adalah ketika harus memilih-milih kata yang pas dalam setiap kalimatnya. Maka diusahakan selain terus menulis, diperlukan juga banyak membaca, agar tulisan bisa menjadi terus berkualitas dari waktu ke waktu.
    Pada intinya menjadi seorang penulis itu hanya perlu tekun dan terbiasa terus-menerus menulis. Pantang menyerah saat menemukan kebuntuan dalam menentukan alur. Pantang mogok menulis saat kehabisan kata-kata dalam menentukan sebuah kalimat. Dan yang pasti dalam menulis itu seseorang harus ulet memainkan kata-kata. Hal itu bisa terkuasai apabila seseorang sering banyak membaca, sehingga kata-kata baru akan muncul satu persatu dari setiap buku yang dibaca.
    Maka, mulai sekarang mari buka kembali diary dan blog kita, dan tulislah apa yang telah kita alami, kita lihat, dan yang kita rasakan dengan penuh semangat dan pantang buntu di tengah jalan. Jangan kapok menulis, kerena tulisan yang berkualitas itu berasal dari kebiasaan menulis di barengi dengan kebiasaan membaca buku-buku berkualitas. Selamat mencoba.[Lens]

0 komentar:

Posting Komentar